Penting untuk memahami pro dan kontra dari dua cara makan ini untuk tidak hanya mencapai berat badan ideal tetapi juga menjaga kesehatan tubuh Anda.
Sampai saat ini banyak yang menanyakan mana yang lebih baik antara diet cepat dan diet sehat. Slow diet adalah program diet yang tujuannya adalah penurunan berat badan secara cepat dan konsisten.
Pilih Diet Cepat atau Pilih Diet Sehat, Lebih Baik Mana?
Fast diet atau Diet secara sehat biasanya menekankan makan pada waktu-waktu tertentu, namun ada juga yang berfokus pada pembatasan asupan makanan tertentu. Sementara itu, pola makan sehat lebih berfokus pada penerapan gaya hidup sehat. Ini menghasilkan penurunan berat badan secara bertahap, tetapi perubahan pola makan biasanya lebih mudah dipertahankan.
Fakta di balik Fast diet/Diet cepat.
Sebelumnya disebutkan bahwa diet sehat menjanjikan penurunan berat badan yang signifikan dalam waktu yang lebih singkat. Salah satu mode yang banyak dikenal orang adalah intermittent fasting atau puasa intermiten.
Puasa intermiten berfokus pada pengaturan atau pembatasan waktu makan, bukan pada apa yang dimakan. Artinya, Anda hanya boleh makan pada waktu-waktu tertentu saja. Misalnya, Anda tidak makan apapun selama 12 jam dan baru bisa makan normal lagi setelah 12 jam.
Selain puasa intermiten, ada juga diet sehat yang diterapkan dengan mengurangi asupan kalori secara drastis. Jika Anda memilih cara ini, Anda bisa mulai mengurangi porsi makan Anda setidaknya setengah dari porsi makan Anda biasanya.
Untuk hasil terbaik, disarankan agar Anda berolahraga secara teratur selama 30 menit setiap hari. Meski metode fast diet menjanjikan penurunan berat badan yang cepat, kalian juga harus tahu bahwa diet ini memiliki resiko dan efek samping.
Efek samping termasuk sakit kepala, kelelahan, sembelit, lekas marah, rambut rontok dan menstruasi tidak teratur. Fast diet juga biasanya sulit diikuti dan bisa menyebabkan berat badan Anda naik kembali (yo-dieting).
Hal ini karena kebiasaan mengonsumsi kalori dalam jumlah kecil saat berdiet dapat memperlambat metabolisme tubuh. Hal ini dapat menyebabkan berat badan Anda kembali naik setelah Anda menghentikan diet. Diet sehat juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti malnutrisi.
Fakta di balik diet sehat.
Tidak seperti diet sehat, diet sehat menjanjikan penurunan berat badan secara bertahap, bukan penurunan berat badan yang cepat. Dengan pola makan yang sehat, target penurunan berat badan adalah 0,5-1 kg per minggu.
Diet sehat menekankan pada perubahan pola makan dan gaya hidup yang meliputi:
- Makanlah makanan yang sehat dan bergizi seimbang.
- Kurangi konsumsi makanan tinggi karbohidrat.
- Perbanyak konsumsi makanan tinggi protein namun rendah lemak jenuh.
- Hindari makanan cepat saji atau makanan olahan.
- Pilih camilan sehat daripada camilan tinggi garam dan gula.
- Perbanyak konsumsi sayur dan buah.
- Biasakan makan makanan yang sudah diolah dengan cara direbus atau digoreng daripada digoreng.
- Biasakan makan perlahan.
- Rencanakan waktu tidur Anda dengan baik agar Anda tidak bangun terlambat atau tidak cukup tidur.
- Minumlah air putih minimal 8 gelas setiap hari secara konsisten.
- Berolahraga secara teratur dan aktif
Pada dasarnya pola makan sehat adalah pola makan yang diikuti dengan pola makan sehat. Selain itu, pola makan yang Anda ikuti termasuk dalam kategori makan sehat, bila kalori dan semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh terpenuhi dengan baik. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa diet sehat secara umum lebih baik daripada diet cepat saji. Namun, Anda tetap memiliki kebebasan untuk memutuskan diet mana yang akan dipilih tanpa menyangkal kemungkinan risikonya.
Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mengetahui diet apa yang tepat untuk Anda, apakah itu Fast diet atau diet sehat. Dokter akan merancang program diet yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda sehingga program diet yang Anda ikuti membawa hasil dan Anda mencapai berat badan ideal.